Posisi Akal Dan Nafsu Dalam Islam Serta Kedudukannya Dalam Pendidikan Islam
Keywords:
Akal, Nafsu, Pendidikan IslamAbstract
Akal adalah kemampuan berpikir untuk memahami sesuatu, kecerdasan praktis untuk memecahkan masalah, dan kekuatan pikiran untuk memahami sesuatu, misalnya lingkungan alam atau gejala alam. Sebaliknya, hasrat adalah kualitas keji yang menciptakan kejahatan sebagai pusat kemarahan dan hasrat terpendam dalam diri manusia. Penelitian ini membahas konsep posisi akal dan nafsu dalam Islam serta implikasinya dalam pendidikan Islam, dengan merujuk pada tafsir dari Surat Al-Kahfi ayat 18-28, Surat Shad ayat 38:26, dan Surat Ali Imran ayat 3:190-191. Fokus utama penelitian adalah untuk memahami bagaimana Islam memandang kedua elemen ini dalam konteks spiritualitas dan moralitas. Dalam konteks ini, akal dianggap sebagai alat untuk memahami kebenaran Ilahi, sementara nafsu sebagai potensi manusia yang perlu diatur dan dikuasai agar tidak menghalangi pencapaian kesempurnaan spiritual. Pendidikan Islam dalam penelitian ini dianggap sebagai wahana untuk mengembangkan kesadaran akan posisi akal dan nafsu tersebut, serta untuk membimbing individu menuju peningkatan moral dan spiritual. Analisis tafsir ayat-ayat terkait memberikan wawasan mendalam tentang pandangan Islam terhadap dinamika antara akal dan nafsu, serta bagaimana hal ini diterapkan dalam konteks pendidikan Islam untuk mencapai tujuan spiritualitas dan moralitas yang lebih tinggi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.