https://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/issue/feedJURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN ISLAM2024-12-08T04:16:45-08:00Open Journal Systems<p>Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan islam</p>https://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/107Pendekatan Karakteristik, Model dan Evaluasi Pembelajaran2024-12-08T04:11:55-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comRoudlotul Rahma Auliapenulis@maziyatulilmi.comVebri Citra Wulandaripenulis@maziyatulilmi.com<p>Sebagai penghakim terhadap capaian hasil belajar peserta didik, guru perlu senantiasa memantau kemajuan pembelajaran yang diraih oleh peserta didik seiring berjalannya waktu. Informasi yang terkumpul dari evaluasi tersebut berfungsi sebagai umpan balik terhadap metode pengajaran yang dilaksanakan. Umpan balik ini kemudian dijadikan sebagai dasar untuk membenahi serta meningkatkan metode pengajaran berikutnya. Oleh karena itu, metodologi pengajaran akan selalu diperbaharui untuk memaksimalkan hasil yang dicapai. Evaluasi memainkan peranan esensial dalam proses pembelajaran. Proses evaluasi memungkinkan guru sebagai manajer kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kapabilitas yang dimiliki oleh peserta didik, keakuratan metode yang digunakan, serta keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah dipersyaratkan. Berdasarkan hasil evaluasi, pendidik memperoleh kesempatan untuk menentukan langkah yang cocok dalam menetapkan arah tindakan berikutnya.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/105Paragraf Argumentasi2024-12-08T04:06:18-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comAhda Syafiyahpenulis@maziyatulilmi.comNashihatun Nabilahpenulis@maziyatulilmi.com<p>Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan penulis yang diperkuat dengan bukti-bukti untuk meyakinkan pembaca. Ide atau gagasan tersebut bersifat subjektif, namun dalam penulisannya harus ditunjang oleh bukti yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Ciri utama paragraf argumentasi adalah bersifat ilmiah, bertujuan untuk meyakinkan pembaca, serta memerlukan fakta berupa data atau bukti lain untuk pembuktian. Dalam pengembangannya, paragraf argumentasi dapat menggunakan teknik induktif (dari hal khusus ke umum) dan deduktif (dari hal umum ke khusus). Penulis juga perlu memperhatikan struktur dan kelengkapan data serta argumen yang digunakan agar paragraf argumentasi menjadi koheren dan efektif. Tujuan akhir dari penulisan paragraf ini adalah untuk mengemukakan atau menentang suatu pendapat, membantah, atau menawarkan solusi terhadap suatu permasalahan.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/108Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran2024-12-08T04:14:28-08:00ABDUL MUIDjurnal@maziyatulilmi.comMOH SYAZWA ALFI MIZARpenulis@maziyatulilmi.comMUCHAMMAD ARIE HIDAYATULLAH UMAMpenulis@maziyatulilmi.com<p>Penulisan ini membaha tentang Proses Pengembangan Evaluasi Pembelajaran. Dalam penulisan ini ada enam pembahasan pertama adalah perencanaan evaluasi merupakan proses atau persiaan yang dilakukan oleh seorang guru guna menentukan suatu cara untuk mengevaluasi hasil dari belajar para pesertadidik. Pembahasan kedua mengenai Pelaksanaan Evaluasi mengacu pada proses pelaksanaan evaluasi sesuai dengan strategi evaluasi. Setiap topik yang berkaitan dengan evaluasi telah tercakup dalam rencana evaluasi. Pembahasan ketiga yaitu Pemantauan Penerapan Penilaian Langkah ini dicoba buat memandang apakah evaluasi pendidikan dicoba cocok dengan tata cara penilaian yang sudah diputuskan. Pembahasan ke empat mengenai pengelolaan data, pengolahan data dicoba sehabis pengumpulan seluruh data, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pembahasan kelima adalah tentang pelaporan hasil evaluasi pembahasan ini ada bertujuan agar Orang tua serta wali bisa menetapkan perilaku objektif terhadap perkembangan kanak- kanak mereka dengan mengetahui tentang proses pembelajaran, termasuk proses hasil pembelajaran, yang dicapai oleh siswa, dan kemajuan mereka. Pembahasan berikutnya mengenai penggunaan hasil evaluasi tujuan program umtuk memastikan apa yang wajib dicoba dengan hasil evaluasi yang kita terima. Pasti saja, evaluasi itu sendiri telah dibesarkan.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/106 Konsep Dasar Evaluasi2024-12-08T04:16:45-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comHikmah Nur Indah Irawatipenulis@maziyatulilmi.comIndah Lestaripenulis@maziyatulilmi.com<p>Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguraikan definisi, tempat, tujuan, ruang lingkup, prinsip-prinsip dan jenis-jenis evaluasi dalam pendidikan. Evaluasi secara umum, dan penilaian serta pengukuran secara khusus, merupakan konsep yang terpisah namun saling berkaitan, penilaian penting dalam memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran, termasuk perbaikan isi pembelajaran. Tidak diragukan lagi bahwa penilaian penting dalam proses pembelajaran karena membantu mengevaluasi siswa dan meningkatkan proses pendidikan. Evaluasi dapat dikatakan mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Meskipun prinsip-prinsip evaluasi harus tidak memihak dan obyektif, tujuan evaluasi, seperti evaluasi formatif dan sumatif, memiliki tujuan yang berbeda yang terkait dengan elemen-elemen kualitas pendidikan yang berbeda, dengan kata lain, evaluasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pendidikan.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/109Pengembangan Instrumen Evaluasi2024-12-08T04:16:26-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comM. Ulul Albabpenulis@maziyatulilmi.comMasnur Asroful Ibadpenulis@maziyatulilmi.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan berbagai jenis instrumen evaluasi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengukur pencapaian belajar siswa secara efektif dan efisien. Makalah ini membahas pengembangan empat jenis tes utama: tes bentuk uraian, tes bentuk objektif, tes lisan, dan tes perbuatan. Pengembangan tes bentuk uraian dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyusun jawaban yang komprehensif dan analitis, sementara tes bentuk objektif seperti pilihan ganda dan benar-salah diadaptasi untuk mengukur pengetahuan faktual dan pemahaman konsep secara cepat dan efisien. Tes lisan dirancang untuk mengukur kemampuan verbal dan presentasi siswa melalui pertanyaan terbuka yang merangsang pemikiran kritis, serta tes perbuatan digunakan untuk menilai keterampilan praktis dan aplikasi pengetahuan dalam situasi nyata, hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat jenis tes yang dikembangkan memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Implementasi instrumen evaluasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang pencapaian belajar siswa dan mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan. Dengan menggunakan instrumen-instrumen ini, proses penilaian diharapkan menjadi lebih objektif dan efektif, membantu guru dalam memberikan umpan balik yang tepat dan mendorong siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/99Karakter Karya Ilmiah2024-12-08T01:08:59-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comMadzahibul Arba’ahpenulis@maziyatulilmi.com Muhammad Syaroful Anampenulis@maziyatulilmi.com<p>Penulisan karya ilmiah menunjukkan ciri yang unik, yang menjadi pembeda dibandingkan jenis tulisan lain. Keunikan ini tercermin melalui sejumlah aspek utama, meliputi struktur penyajian, elemen dan isi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Dalam karya ilmiah, struktur penyajian umumnya meliputi bagian awal berupa pengantar, inti pembahasan, dan bagian akhir sebagai penutup. Setiap bagian ini memiliki fungsi khusus dalam membangun alur dan substansi karya ilmiah. Selain itu, komponen karya ilmiah mencakup elemen-elemen yang mendukung keilmiahan dan keterpercayaan karya tersebut. Sikap penulis dalam karya ilmiah harus objektif dan tidak memihak, serta menggunakan bahasa ilmiah yang baku dan formal. Artikel mengkaji karakteristik tersebut secara mendalam untuk memahami perbedaan mendasar antara karya ilmiah dan bentuk tulisan lainnya.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/100Hakikat & Konsep Menulis2024-12-08T03:09:30-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comAliyah Putri Rosidahpenulis@maziyatulilmi.comLailatus Shofiyahpenulis@maziyatulilmi.com<p>Menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang memiliki peran signifikan dalam eksistensi manusia, baik dalam ranah akademik maupun profesional, termasuk dalam aktivitas jurnalistik, administrasi perkantoran, serta pengembangan karya ilmiah. Melalui menulis, seseorang dapat mengomunikasikan ide, gagasan, perasaan, dan informasi secara terstruktur. Namun, menulis sering dianggap sulit oleh sebagian individu, karena kurangnya pemahaman terhadap hakikat dan konsep dasar menulis. Hakikat menulis mencakup proses kreatif yang melibatkan pemikiran kritis dan penguasaan struktur bahasa. Sementara itu, konsep menulis mencakup teori-teori dan prinsip yang mendasari kegiatan menulis, seperti jenis teks, struktur tulisan, dan tujuan menulis. Pemahaman yang mendalam mengenai hakikat dan konsep menulis dapat meningkatkan keterampilan menulis seseorang, meskipun sering terabaikan dalam praktik pembelajaran.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/101Tahapan Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiyah2024-12-08T03:15:51-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comBadi’ah Rizqi Nabilapenulis@maziyatulilmi.comMuhammad Faiqpenulis@maziyatulilmi.com<p>Dalam kegiatan menulis, seorang penulis haruslah terampil dalam proses berfikir dalam memanfaatkan pemikiran, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Menulis merupakan suatu cara untuk mengetahui dan menemukan apa yang di ketahui oleh seseorang yang terekam dalam pikirannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian menulis yang dimaksudkan adalah bahwa untuk melakukan kegiatan menulis diperlukan kegiatan berpikir atau ketika seseorang ingin menulis, ia menggunakan pikirannya agar ia dapat menghasilkan tulisan.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/102Memahami Paragraf2024-12-08T03:24:10-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comNiswatul Asiskapenulis@maziyatulilmi.comWardatusolihahpenulis@maziyatulilmi.com<p>Dalam telaah yang dipusatkan pada kesempatan ini berkisar pada paragraf, yakni metode para mahasiswa dalam mengenali setiap ide pokok serta kesimpulan dari tiap paragraf. Kami menetapkan paragraf sebagai subjek pembahasan utama mengingat pada era kini, mahasiswa dituntut untuk melaksanakan pemikiran kritis serta evaluatif ketika mengkaji suatu literatur dan mengungkapkan permasalahan yang dijumpai, sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah. Dalam berbagai teks, mulai dari surat kabar, artikel, hingga karya tulis akademik, paragraf selalu terdapat. Untuk membantu mahasiswa dalam penulisan artikel atau bacaan yang efektif, kami mempersembahkan strategi pembuatan paragraf dan penentuan ide pokok serta kesimpulan dari suatu paragraf. Sebuah paragraf merupakan aglomerasi dari beberapa kalimat yang mengusung satu ide pokok atau gagasan yang telah matang; sehingga, hanya diperkenankan untuk membahas satu ide pokok dalam setiap paragraf. Posisi ide pokok bisa bervariasi, mungkin di permulaan (deduktif), di penghujung (induktif), atau gabungan keduanya.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/103Jenis-jenis Paragraf2024-12-08T03:34:03-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comBilqis Rahma Auliyapenulis@maziyatulilmi.comMohammad Fatkhur Rozaqpenulis@maziyatulilmi.com<p>Untuk memenuhi penyusunan paragraf pada karya tulis ilmiah dengan baik, perlu untuk memperhatikan jenis-jenis paragraf yang digunakan dalam penulisan karangan, termasuk posisi paragraf dalam suatu tulisan, penempatan kalimat topik, dan teknik pemamparan pengembangan paragraf. Setiap paragraf memiliki peran penting dalam membangun keseluruhan karangan, dengan kalimat topik sebagai gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan. Paragraf deduktif menempatkan kalimat topik di awal paragraf, paragraf induktif di akhir, sedangkan paragraf deduktif-induktif memiliki kalimat topik di awal dan akhir. Selain itu paragraf penuh kalimat topik menempatkan kalimat topik di setiap kalimat. Teknik pengembangan paragraf dilakukan dengan menyusun kalimat-kalimat pendukung yang memperjelas gagasan utama secara logis dan berkesinambungan, sehingga membentuk paragraf yang utuh.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMIhttps://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/104Hakikat Paragraf Exposisi dan Persuasi2024-12-08T03:42:03-08:00Abdul Muidjurnal@maziyatulilmi.comMuhammad Fathirroihanpenulis@maziyatulilmi.comAhmad Makhrus Efendipenulis@maziyatulilmi.com<p>Exposisi dan persuasi merupakan dua komponen utama dalam karya tulis ilmiah yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dan memengaruhi pembaca secara efektif. Exposisi digunakan untuk menjelaskan fakta, data, dan konsep secara objektif dengan tujuan memberikan pemahaman yang mendalam. Sementara itu, persuasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar menerima argumen, pandangan, atau solusi yang diajukan, dengan menggunakan logika, bukti empiris, dan pendekatan retorika. Perpaduan antara exposisi dan persuasi menjadikan karya tulis ilmiah tidak hanya informatif tetapi juga argumentatif, sehingga dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan atau memberikan sudut pandang baru. Penelitian ini membahas peran, teknik, dan manfaat penggunaan exposisi dan persuasi dalam meningkatkan efektivitas komunikasi ilmiah.</p>2024-12-08T00:00:00-08:00Copyright (c) 2024 YAYASAN MAZIYATUL ILMI