Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran Lamongan

Authors

  • ABDUL MUID IAI QOMARUDDIN GRESIK
  • HIDAYAT IAI QOMARUDDIN GRESIK

Keywords:

Pengembangan Kurikulum, Pendidikan Islam, Pondok Modern Muhammadiyah

Abstract

Kurikulum adalah salah satu elemen penting dan mendasar dalam dunia pendidikan, termasuk pendidikan islam. Disamping elemen-elemen lain seperti Tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, metode, lingkungan dan evaluasi. Hal ini juga menjadi perhatian besar bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia, baik instansi pendidikan tradisonal maupun modern, termasuk pondok pesantren Muhammadiyah Paciran Lamongan yang menjadi obyek penulisan penulis.
Seiring dengan perkembangan jaman, kurikulum pendidikan Islam dituntut untuk dapat selalu melakukan penyesuaian-penyesuaian sehingga dapat merangsang munculnya inovasi-inovasi baru dalam pengembangannya. Bila tidak demikian, maka kurikulum akan dianggap sebagai elemen pendidikan yang statis, tidak dinamis dan tidak dapat memenuhi tuntutan jaman. Hal ini akan membawa konsekwensi pada bibit kualitas lembaga pendidikan Islam tersebut, juga akan sangat berpengaruh pada out put (alumninya) yang keluar sangat diharapkan peran sertanya dalam kehidupan masyarakat dan bangsa bila kelak sudah selesai studinya. Karena itu masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan kurikulum pendidikan Islam yang dilakukan di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran Lamongan saat ini.
Terkait dengan ini penulis berusaha melakukan penelitian dengan mengumpulkan data-data yang cukup, kemudian dikumpulkan dan diolah untuk selanjutnya dianalisa secara cepat dan seksama. Akhirnya dari hasil penelitian tersebut dapat diambil berupa kesimpulan sebagai berikut :
Pertama Kurikulum yang dikembangkan dibentuk atas dua desain yaitu kurikulum lokal (keagamaan/kepesantrenan) dan kurikulum Nasional (Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama RI) sehingga dalam prakteknya diatur sedemikian rupa untuk menghindari benturan-benturan atau saling tindih antara kurikulum lokal dengan kurikulum nasional, keduanya diatur dengan melihat kebutuhan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing . Kurikulum lokal (pesantren) hanya dilakukan di kompleks pesantren dengan jadwal diluar kurikulum nasional. Sedang kurikulum nasional (Diknas dan Depag) dilaksanakan di unit-unit sekolah yang ada di lingkungan pesantren.
Kedua dinamika perkembangan kurikulum di pesantren modern Muhammadiyah Paciran Lamongan mengalami proses yang panjang dari kurikulum tradisional sampai kurikulum yang modrn dan maju. Hal ini dapat dibuktikan dengan didirikannya unit pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi. Hal inilah yang akan membawa konsekwensi pengembangan kurikulum selanjutnya yaitu dari kurikulum yang bercirikan tradisional (yang awalnya mengajarkan kitab klasik) menuju kurikulum bercirikan modern dan ditambah dengan materi umum, seperti bahasa Inggris, komputer, bhs. Arab, yang orientasinya pengembangan diarahkan pada. penguasaan bahasa arab dan bahasa Inggris baik secara pasif maupun aktif

Additional Files

Published

2021-12-15

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>