Heutagogi dalam pendidikan Islam
Keywords:
heutagogi, pembelajaran, kemandirian belajarAbstract
Artikel ini bertujuan secara filosofis-konsepsional untuk mengidentifikasi implikasi edukatif dari konsep heutagogi dalam pendidikan Islam kontemporer, khususnya di era 4.0 yang menuntut pembelajaran serta pemerolehan ilmu pengetahuan dan keterampilan secara efektif dan efisien agar pembelajarnya memiliki keunggulan yang adaptif dan inovatif. Sebagai suatu kontinum yang tidak berdiri sendiri dengan konsep pedagogi dan andragogi, terutama sebagai kelanjutan dari andragogi; konsep heutagogi yang selaras dengan konsep pendidikan Islam merupakan model pembelajaran mandiri atau pembelajaran oleh/untuk diri sendiri seorang pembelajar. Heutagogi sudah diterapkan pertama kali di Indonesia dalam dunia kepesantrenan. Pendidikan di dalam pondok pesantren juga merupakan konsep dari kandungan isi al-Quran surat al-Alaq ayat 1 sampai 5 dimana ketika memasuki dunia baru, lingkungan baru, orang-orang baru, kita dituntut untuk beradabtasi dengan kemampuan kita sendiri. Ketika ada hal yang sudah kita tahu sebelumnya haruslah tetap kita mendalaminya, karena masalah tak cukup hanya sampai itu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil pembahasan implikasi edukatif heutagogi yang dalam pendidikan Islam kontemporer meliputi tekad baja (’uluww al-himmah) dalam belajar (thalab al-’ilm), belajar sepanjang hidup (life long learning, al- ta’allum madâ al-hayâh), kesadaran pendidikan, dan integrasi heutagogi ke dalam konsep pedagogi-andragogi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 YAYASAN MAZIYATUL ILMI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.